Masuk Salah satu perguruan Tinggi negeri mungkin hampir menjadi mimpi dari setiap pelajar ditanah air, salah satunya Institut Pertanian Bogor yang menjadi salah satu perguruan tinggi idola para calon mahasiswa.
kisah ini datang dari seorang anak desa asal Sukabumi yang berambisi meraih kesuksesan melalui kampus IPB.
kisah ini datang dari seorang anak desa asal Sukabumi yang berambisi meraih kesuksesan melalui kampus IPB.
meraih mimpi demi terciptanya tujuan mulia membahagiakan dan memuliakan kedua orang tua, membakar semangat dan tekadnya akan keseriusan menuntut ilmu di perguruan tinggi ini. Lahir dari keluarga sederhana tak membuatnya patah semangat untuk terus meraih mimipi dikala badai menerjang dan kilat hampir mematahkan semangatnya. Hanya doa tekad dan usaha selalu menjadi motivai bagi dirinya untuk selalu menjadi yang terdepan, menjadi seseorang yang lebih baik.
Programer telah jadi pilihannya, kisah ini dimulai ketika sebuah amplop coklat diantar oleh tukang pos yang berbadan tegap. Betapa kagetnya surat itu dikirim Dari sebuah Perguruan Tinggi terkemuka. kop Surat dengan huruf kapital yang begitu besar bertuliskan Institut Pertanian Bogor membuat hatinya makin berdebar untuk segera membukanya namun ia masih menunggu sang ayah pulang bekerja untuk membukanya. Dikala sang ayah pulang dengan senangnya sang anak memberikan amplop tersebut kepada ayahnya ditemani sang ibu sang ayah membuka amplop itu. raut bahagia berubah ketika sang ayah dan sang ibu membuka halaman pertama dari surat itu. matanya perlahan memerah dan seddikit demi sedikit air matanya mulai menetes kemudian sang ayah tersenyum dan berkata " Kamu harus ambil ini nak, biar ayah dan ibu mu yang memikirkan dikemudian hari asalkan kamu bisa terus melanjutkan jenjang pendidikanmu, agar kamu menjadi seseorang yang lebih baik dari ayah". Perlahan sang anak pun ikut haru dalam suasana ketika sang anak membaca bahwa ternyata isi surat tersebut, begitu kagetnya sang anak ternyata surat itu berisi "Selamat anda Diterima Menjadi Mahasiswa IPB" air mata pun mulia menetes dari pipi sang anak tepat dipukul 9mlam disebuah kamar kecil.
Dengan penuh harapan sang anak bertekad merubah keluarga yang kecil ini menjadi sebuah keluarga yang lebih baik lagi dengan tangan dan usahanya. Aamiin ya rabb
harapan seorang anak desa asal Sukabumi untuk keluarganya untuk masa depannya dan untuk orang orang yang di cintainya. ini lah harapa seoarang anak sederhana bernama Mustofa Yuli Rachmad INF B Institut Pertanian Bogor.
Programer telah jadi pilihannya, kisah ini dimulai ketika sebuah amplop coklat diantar oleh tukang pos yang berbadan tegap. Betapa kagetnya surat itu dikirim Dari sebuah Perguruan Tinggi terkemuka. kop Surat dengan huruf kapital yang begitu besar bertuliskan Institut Pertanian Bogor membuat hatinya makin berdebar untuk segera membukanya namun ia masih menunggu sang ayah pulang bekerja untuk membukanya. Dikala sang ayah pulang dengan senangnya sang anak memberikan amplop tersebut kepada ayahnya ditemani sang ibu sang ayah membuka amplop itu. raut bahagia berubah ketika sang ayah dan sang ibu membuka halaman pertama dari surat itu. matanya perlahan memerah dan seddikit demi sedikit air matanya mulai menetes kemudian sang ayah tersenyum dan berkata " Kamu harus ambil ini nak, biar ayah dan ibu mu yang memikirkan dikemudian hari asalkan kamu bisa terus melanjutkan jenjang pendidikanmu, agar kamu menjadi seseorang yang lebih baik dari ayah". Perlahan sang anak pun ikut haru dalam suasana ketika sang anak membaca bahwa ternyata isi surat tersebut, begitu kagetnya sang anak ternyata surat itu berisi "Selamat anda Diterima Menjadi Mahasiswa IPB" air mata pun mulia menetes dari pipi sang anak tepat dipukul 9mlam disebuah kamar kecil.
Dengan penuh harapan sang anak bertekad merubah keluarga yang kecil ini menjadi sebuah keluarga yang lebih baik lagi dengan tangan dan usahanya. Aamiin ya rabb
harapan seorang anak desa asal Sukabumi untuk keluarganya untuk masa depannya dan untuk orang orang yang di cintainya. ini lah harapa seoarang anak sederhana bernama Mustofa Yuli Rachmad INF B Institut Pertanian Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar